Kepala Disdikbud Luwu Utara: Kepsek dan  Guru Wajib Memahami Kemajuan Teknologi Digital

    Kepala Disdikbud Luwu Utara: Kepsek dan  Guru Wajib Memahami Kemajuan Teknologi Digital

    LUWU UTARA - Untuk menjawab tantangan dunia pendidikan di masa pandemi Covid-19, guru harus siap beradaptasi dan bertranformasi melalui pembelajaran digital.

    Hal ini disampaikan Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Luwu Utara, Jasrum saat melakukan kunjungan kerja (kunker) di SD Negeri 192 Salobongko, Desa Cenning, kecamatan Malangke Barat (Malbar), Kabupaten Luwu Utara (Lutra). Sulawesi Selatan (Sulsel). Minggu (6/3/2022).

    Menurut Jasrum, dengan berkembang pesatnya teknologi super cepat menuntut kepala sekolah dan guru terus belajar berinovasi sehingga penyajian pembelajaran lebih mudah, cepat, tepat dan menyenangkan.

    "Oleh sebab itu, guru sebagai pelaku pendidikan wajib memahami kemajuan teknologi digital. Apabila tidak menyesuaikan diri, maka akan tertinggal beberapa langkah, khususnya dalam pengembangan pembelajaran melalui teknologi digitalisasi, " kata Jasrum.

    Jasrum juga menuturkan, apabila satu kali tertinggal, maka untuk mengejarnya tidak cukup memakan waktu satu dua hari.

    "Maka dari itu, dalam pembelajaran digitalisasi sekolah wajib berkreasi dengan menyiapkan sistem untuk kepentingan pembelajaran berbasis digitalisasi dengan kondisi sekolah, " tuturnya.

    Kunjungan kerja dihadiri, Korwil Malbar Supari, Ketua K3S Masjaya Albal, kepala sekolah se kecamatan Malangke Barat dan tenaga pendidik.

    Luwu utara
    Editor Jus

    Editor Jus

    Artikel Sebelumnya

    Picu Semangat Olahraga, PT Jas Mulia Bersama...

    Artikel Berikutnya

    Emak-emak di Luwu Utara Deklarasikan Capres...

    Berita terkait

    Rekomendasi

    Berita Foto: Panglima TNI Hadiri Sidang Kabinet Paripurna Dipimpin Presiden RI
    Danlanud Sultan Hasanuddin Hadiri Sertijab Danlanud I Gusti Ngurah Rai di Makoopsud II
    Hendri Kampai: Kabinet Merah Putih, Kembali Jadi Indonesia
    Hendri Kampai: Penutur Terbanyak, Bahasa Jawa dan Sunda Layak Jadi Bahasa Nasional
    Hendri Kampai: Dari Lab ke Pasar, Mengapa Hasil Riset Kampus Kita Mengendap di Rak?

    Ikuti Kami